Pidato Ganyang Malaysia
SAUDARA-SAUDARA, kita mengatakan bahwa  Malaysia adalah proyek neo-kolonialis. Aku berkata, Malaysia adalah  suatu proyek neokolonialis, dan aku berkata, Malaysia adalah juga suatu  proyek imperialis.
Neo-kolonialis karena Inggris  mengkonsolir, menjajah Malaysia itu, atau lebih tegasnya Malaya,  Singapore, Brunei, Serawak, Sabah dengan cara-cara baru, dengan cara  neo—neo itu artinya baru—bukan dengan cara terang-terangan seperti dulu  Belanda disini mengatakan bahwa Hindia adalah Hindia-Nederland,  mengatakan bahwa semua pemerintahan disini, di Indonesia ini, adalah di  dalam tangan negeri Belanda.
Tidak, Inggris mengatakan bahwa Malaya,  Singapore, Sabah, Brunei ini, oo, untuk mereka sendiri. Pemerintahannya  dalam bentuk baru. Tetapi pada hakikatnya masih Inggris yang memegang  tampuk pemerintahannya, oleh karena itu dinamakan neo-kolonialisme baru,  bukan kolonialisme biasa.
Terus terang saja, Saudara-saudara, di  kalangan utusan daripada Dasawarsa A-A ini masih ada lho, masih ada yang  mengatakan: Wah, Malaysia adalah satu negara yang sovereign. Sovereign  artinya berdaulat penuh. Saya berkata kepada mereka: Bukan Bung, bukan  negara sovereign, tetapi adalah suatu neo colonialist project, satu  koloni, tetapi koloni macam baru, macam neo. Oleh karena itu janganlah  berkata bahwa Malaysia itu adalah satu sovereign state, tetapi adalah  satu negara neo colonialist project.
Dan kita menentang ini, oleh karena kita  mengetahui bahwa baik kolonialisme maupun imperialisme adalah anak  daripada kapitalisme, kapitalisme yang kita tentang. Tidak bolehnya  sesuatu manusia mengeksploitir kepada manusia yang lain, atau tidak  bolehnya suatu bangsa mengeksploitir kepada bangsa yang lain.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar