Minggu, 08 November 2009

JAKARTA - Bermula dari testimoni Antasari Azhar tertanggal 16 Juni 2009 ini (mulanya 16 Mei), geger kasus Chandra-Bibit mengemuka. Dari balik jeruji tahanan, Antasari membuat KPK kebakaran jenggot. Meski, soal testimoni itu, sejak awal muncul, muncul dari mulut kepolisian. Kini, fakta terkuak perihal testimoni Antasari setelah dipanggil Tim 8. Benang kusut kasus Chandra-Bibit lambat laun mulai terkuak.

Kisruh testimoni Antasari Azhar sempat memancing reaksi keras dari KPK. Karena berbekal empat lembar dengan tulisan tangan yang disebut-sebut milik Antasari Azhar itu menjadi bola panas di saat awal-awal kisruh Cicak versus Buaya. KPK bereaksi keras atas testimoni Antasari. “Bisa jadi testimoni itu untuk melemahkan KPK. Ini seperti talak satu, yaitu memberhentikan secara tidak hormat (terhadap anggota KPK),” tandas Bibit Samad Riyanto kala itu merespons tetsimoni Antasari.

Dalam testimoninya, Antasari menuding terdapat pimpinan KPK yang menerima suap terkait kasus korupsi pengadaan sistem komunikasi radio terpadu (SKRT) di Departemen Kehutanan (Dephut) RI yang tak lain rekanan PT Masaro. Tidak sekadar testimoni, Antasari juga melaporkannya ke Kepolisian Daerah Metro DKI Jakarta pertengahan Juli lalu. “Tidak (ada) tekanan, karena dia melapor maka kita terima laporannya. Kita hanya melayani laporan,” kata kepala divisi Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Chrsynanda Dwilaksana, saat merespons laporan Antasari Azhar.




knp hal yang sperti ini slalu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,jd bahan pergunjingan dalam pemerintahan,,,,,,,,,,,,,,,,,,
kapan ya hal seperti ini ???????????????????????
tidak ada pada negara.................................