1. Pengertian Sistem Bilangan
-Bilangan Desimal adalah sistem bilangan yang memiliki 10 digit bilangan yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9. Bilangan desimal adalah bilangan yang berbasis 10.
-Bilangan Biner (Binary) adalah sistem bilangan yang hanya mempunyai 2 digit bilangan yakni 0 dan 1. Contoh Bilangan 10111010(2) atau sama dengan 186(10) dalam desimal, setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit.
-Bilangan Oktal adalah sistem bilangan yang memiliki 8 digit bilangan antara lain 0,1,2,3,4,5,6 dan 7, bilangan oktal adalah bilangan yang berbasis 8.
-Bilangan Hexadesimal (Hexa/hex) adalah sistem bilangan yang terdiri dari 16 digit bilangan antara lain 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E dan F. Dengan A=10, B=11, C=12, D=13, E=14 dan F=15, bilangan hexa desimal adalah bilnagn yang berbasis 16, Contoh bilangan 1F(16).
2. Pengkonversian Sistem Bilangan
Bilangan Bulat atau asli
- 25 : 2 = 12 sisa 1
- 12 : 2 = 6 sisa 0
- 6 : 2 = 3 sisa 0
- 3 : 2 = 1 sisa 1
Jadi 25(10) = 11001(2)
- 1 * 20 = 1
- 0 * 21 = 0
- 0 * 22 = 0
- 1 * 23 = 8
- 1 * 24 = 16
Setelah itu, hasil dari perkalian tersebut dijumlahkan maka
- 16 + 8 + 0 + 0 + 1 = 25
Jadi 11001(2) = 25(10).
- 24 : 8 = 3 sisa 0
- 3 : 8 = 0 sisa 3
Jadi, 24(10) = 30 (10)
- 0 * 80 = 0
- 3 * 81 = 24
Setelah itu, jumlahkan dari hasil perkalian tersebut maka
- 24 + 0 = 24
Jadi 30(8) = 24(10)
- 109 : 16 = 6 sisa 13
Hasil dari pembagian tersebut adalah 6 dan bersisa 13 atau dalam bilangan hexa 13 disebut D. Jadi 109(10) = 6D(16).
- 13(D) * 160 = 6
- 6 * 161 = 96
Kemudian kedua hasil tersebut dijumlahkan dan hasilnya adalah 109
Jadi 6D(16) = 109 (10)
Maka dapat dilakukan dengan cara 11=011, berhubung yang paling akhir hanya memiliki 2 angka.
- 1 = 1
- 1 = 2 = 3
- 0 = 4
——————————
- 1 = 1 = 3
- 1 = 2
Dalam pengkonversian biner => oktal, setiap angka 0 tidak di baca, kemudian jumlahkan angka perbit kecuali 0.
Jadi 11011(2) = 33 (8)
Contoh 30(8) = (10) = (2)
Konversi oktal => desimal
- 0 * 80 = 0
- 3 * 81 = 24
Jadi 30(8) = 24(10) setelah itu lakukan langkah 2 yaitu mengkonversikan hasil desimal => biner.
- 24 : 2 = 12 sisa 0
- 12 : 2 = 6 sisa 0
- 6 : 2 = 3 sisa 0
- 3 : 2 = 1 sisa 1
Jadi hasil dari 24(10) = 11000(2)
Dengan begitu 30(8) = 11000(2)
Maka dapat dilakukan dengan cara 1=1011, berhubung yang paling akhir hanya memiliki 1 angka.
- 1 = 1
- 1 = 2 = 11 ( B )
- 0 = 4
- 1 = 8
————————–
- 1 = 2 2
Dalam bilangan desimal angka 11 dibaca B, Jadi 11011(2) = 2B (16)
2B(16) = (10) = (2)
- B(11) * 160 = 11
- 2 * 161 = 12
Kemudian hasil tersebut dijumlahkan, 11 + 12 = 23
Jadi 2B(16) = 23 (10)
Lalu, 23(10) = (2)
- 23 : 2 = 11 sisa 1
- 11 : 2 = 5 sisa 1
- 5 : 2 = 2 sisa 1
- 2 : 2 = 1 sisa 0
Jadi 23(10) = 10111 (2)
3. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Biner
- 1 + 0 = 1
- 0 + 1 = 1
- 0 + 0 = 0
Contoh 1001 + 1001
- 1001
1001 +
———————
10010
- 1 – 0 = 1
- 0 – 0 = 0
- 0 – 1 = 1
Contoh 1001- 1001
- 1001
1001 -
——————–
1100
-Bilangan Desimal adalah sistem bilangan yang memiliki 10 digit bilangan yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9. Bilangan desimal adalah bilangan yang berbasis 10.
-Bilangan Biner (Binary) adalah sistem bilangan yang hanya mempunyai 2 digit bilangan yakni 0 dan 1. Contoh Bilangan 10111010(2) atau sama dengan 186(10) dalam desimal, setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit.
-Bilangan Oktal adalah sistem bilangan yang memiliki 8 digit bilangan antara lain 0,1,2,3,4,5,6 dan 7, bilangan oktal adalah bilangan yang berbasis 8.
-Bilangan Hexadesimal (Hexa/hex) adalah sistem bilangan yang terdiri dari 16 digit bilangan antara lain 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E dan F. Dengan A=10, B=11, C=12, D=13, E=14 dan F=15, bilangan hexa desimal adalah bilnagn yang berbasis 16, Contoh bilangan 1F(16).
2. Pengkonversian Sistem Bilangan
Bilangan Bulat atau asli
- · Desimal => Biner
- 25 : 2 = 12 sisa 1
- 12 : 2 = 6 sisa 0
- 6 : 2 = 3 sisa 0
- 3 : 2 = 1 sisa 1
Jadi 25(10) = 11001(2)
- · Biner => Desimal
- 1 * 20 = 1
- 0 * 21 = 0
- 0 * 22 = 0
- 1 * 23 = 8
- 1 * 24 = 16
Setelah itu, hasil dari perkalian tersebut dijumlahkan maka
- 16 + 8 + 0 + 0 + 1 = 25
Jadi 11001(2) = 25(10).
- · Desimal => Oktal
- 24 : 8 = 3 sisa 0
- 3 : 8 = 0 sisa 3
Jadi, 24(10) = 30 (10)
- · Oktal => Desimal
- 0 * 80 = 0
- 3 * 81 = 24
Setelah itu, jumlahkan dari hasil perkalian tersebut maka
- 24 + 0 = 24
Jadi 30(8) = 24(10)
- · Desimal => Hexadesimal
- 109 : 16 = 6 sisa 13
Hasil dari pembagian tersebut adalah 6 dan bersisa 13 atau dalam bilangan hexa 13 disebut D. Jadi 109(10) = 6D(16).
- · Hexadesimal => Desimal
- 13(D) * 160 = 6
- 6 * 161 = 96
Kemudian kedua hasil tersebut dijumlahkan dan hasilnya adalah 109
Jadi 6D(16) = 109 (10)
- · Biner => Oktal
Maka dapat dilakukan dengan cara 11=011, berhubung yang paling akhir hanya memiliki 2 angka.
- 1 = 1
- 1 = 2 = 3
- 0 = 4
——————————
- 1 = 1 = 3
- 1 = 2
Dalam pengkonversian biner => oktal, setiap angka 0 tidak di baca, kemudian jumlahkan angka perbit kecuali 0.
Jadi 11011(2) = 33 (8)
- · Oktal => Biner
Contoh 30(8) = (10) = (2)
Konversi oktal => desimal
- 0 * 80 = 0
- 3 * 81 = 24
Jadi 30(8) = 24(10) setelah itu lakukan langkah 2 yaitu mengkonversikan hasil desimal => biner.
- 24 : 2 = 12 sisa 0
- 12 : 2 = 6 sisa 0
- 6 : 2 = 3 sisa 0
- 3 : 2 = 1 sisa 1
Jadi hasil dari 24(10) = 11000(2)
Dengan begitu 30(8) = 11000(2)
- · Biner => Hexadesimal
Maka dapat dilakukan dengan cara 1=1011, berhubung yang paling akhir hanya memiliki 1 angka.
- 1 = 1
- 1 = 2 = 11 ( B )
- 0 = 4
- 1 = 8
————————–
- 1 = 2 2
Dalam bilangan desimal angka 11 dibaca B, Jadi 11011(2) = 2B (16)
- · Hexadesimal =>Biner
2B(16) = (10) = (2)
- B(11) * 160 = 11
- 2 * 161 = 12
Kemudian hasil tersebut dijumlahkan, 11 + 12 = 23
Jadi 2B(16) = 23 (10)
Lalu, 23(10) = (2)
- 23 : 2 = 11 sisa 1
- 11 : 2 = 5 sisa 1
- 5 : 2 = 2 sisa 1
- 2 : 2 = 1 sisa 0
Jadi 23(10) = 10111 (2)
3. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Biner
- · Penjumlahan
- 1 + 0 = 1
- 0 + 1 = 1
- 0 + 0 = 0
Contoh 1001 + 1001
- 1001
1001 +
———————
10010
- · Pengurangan
- 1 – 0 = 1
- 0 – 0 = 0
- 0 – 1 = 1
Contoh 1001- 1001
- 1001
1001 -
——————–
1100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar